Da'i

Rukun khotbah Jumat

Rukun khotbah Jumat:

    Alhamdulillah
    Washolatu Wasalamu Ala Rasulillah
    Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah
    Ushikum wa nafsi bitaqwallahi wa tha’atih
    Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha ḥaqqa tuqātihī wa lā tamụtunna illā wa antum muslimụn
    Allahummagfir lil muslimina wal muslimat

 

Contoh khutbah, sumber: abdurahman-padang.blogspot.com

Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
……Azan

Khutbah ke-1
Alhamdulillahirabil’alamin wal ‘akibatul lilmuttaqin. Ashaduan laa ilahaillallaah wahdahulaa syarikalahu. Wa ashaduan namuhammadan ‘abduhuu warsuluhu laanabiya ba’dah.
Allahumma shalli ‘alaa muhammad wa’alaa ‘aalihi wa shahbihi wa man tabi’ahu ila yaumiidin. Ama ba’du.
Ushikum wa iyaaya bitaqwallah fakad fazal muttaqun.
Ya ayyuhalazina amanu ittaqullaaha hakkatukatihi wala tamuutunna illa wa antum muslimuun.
Qalallaahu fil quranil karim, a’uzubillaahi minassyaithonirjiim

1. الٓمٓ
2. ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
3. ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
4. وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
5. أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

( baca ayat 1-5 surah Al Baqarah).

Ma’syiral muslimin sidang jumat rahimakumullah
Alhamdulillah, kita memuji dan bersyukur kepada Allah subhana wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan izin-nya kepada kita sehingga kita kembali dapat berhimpun di majlis Jumat yang mulia ini guna melaksanakan serakaian ibadah jumat di tempat yang mulia ini.
Shalawat dan salam kita mohonkan kepada Allah untuk jujungan kita nabi Muhammad SAW untuk keluarganya dan sahabatnya dan orang mengikutinya dengan sungguh-sungguh hingga hari kiamat.
Khatib berwasiat untuk dirinya dan kaum muslimin yang hadir “marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah mudah-mudahan Allah menjadikan kita orang beruntung di dunia dan di akhirat kelak.

Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah. Khutbah hari ini diberi judul “tiga golongan manusia dalam merespon Al-quran/agama Allah”
Dalam 20 ayat di awal surah al-Baqarah yang merupakan surah kedua dalam al-Quran setelah surah al-Fatiha, Allah menginformasikan kepada manusia tiga golongan manusia dan ciri-cirinya dalam menyikapi dan merespon ajaran Allah. Pertama Allah menyebut golongan mutaqin pada ayat 2-5 =4 ayat, kedua Allah informasikan golongan kafir pada ayat 6-7= 2 ayat, dan menyebut golongan yang mengaku beriman tetapi tidak diakui keimannya, yaitu dari ayat 8 sampaii 20 = 13 ayat. (Baiknya lihat Kitab dan Tafsirnya)

A. Pertama golongan Muttaqin (Menjadikan alquran sebagai petunjuk hidup) dengan ciri/indikatornya adalah;

  1. Beriman kepada yang gaib (Iman, yaitu mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan merealisasikan dengan anggota badan, sedangkan gaib berarti pasti adanya tetapi belum
  2. ditampakkan kepada manusia. Secara hakiki adalah Allah dan secara nisbi ciptaan-Nya spt surga, neraka, shirat, dll-nya.)
  3. Mendirikan shalat. (wajib dan sunat secara benar dengan ilmunya)
  4. Menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadanya (Zakat dan infak)
  5. Beriman kepada kitab yang diturun kepada nabii Muhammad. (Al-Quran)
  6. Beriman kepada kitab yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad (Zabur, Taurat, Injil yang asli serta shuhuf yang dirurn epada beberapa nabi)
  7. Yakin kepada kehidupan akhirat (hari berbangkit dengan segala peristiwa yang dialami manusia).Ganjaran bagi mereka adalah: Allah menyatakan Merekalah orang yang dapat petunjuk dan merekalah orang beruntung (surga).

B. Golongan kafir
Dengan ciri :

  1. Sama saja bagi mereka diberi peringatan atau tidak diberi peringatan mereka tetap tidak beriman.
  2. Allah mengunci /menyegel atas hati, pendengaran, penglihatan mereka.Gajaran bagi mereka adalah:
    Bagi mereka azab yang besar (azab di dunia dan neraka)

C. Golongan mengaku beriman tetapi menurut Allah mereka sebenarnya tidak beriman:
Dengan ciri/ indikator:

  1. Mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir padahal mereka bukan orang beriman (ayat 8)
  2. Mereka menipu Allah dan padahal mereka menipu diri sendiri (ayat 9) dst.
  3. Dalam hati mereka ada penyakit dan Allah menambah penyakit itu
  4. Jika dikatakan kepada mereka janganlah berbuat kerusakkan di muka bumi, mereka menjawab sesungguhnya kami adalah orang melakukan perbaikan.
  5. Ingatlah, mereka berbuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadarinya.
  6. Bila dikatakan kepadanya, beriman sebagaimana orang lain telah beriman, mereka menjawab apakah kami akan beriman seperti orang yang bodoh itu?
  7. Ingatlah, sesungguhnya mereka itu yang bodoh/kurang akal tetapi mereka tidak tahu.
  8. Bila berjumpa dengan orang beriman mereka berkata kami telah beriman.
  9. Bila mereka kembali kepada setan-setan (pemimpin) mereka, mereka berkata sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.
  10. Allah mengolok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.
  11. Mereka adalah orang membeli kesesatan dengan petunjuk.
  12. Usaha mereka tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk.
  13. Mereka diumpakan sebagai orang yang menyalakan api, lalu Allah memadamkan cahayanya dan mereka dalam kegelapan tidak bisa melihat.
  14. Mereka tuli, bisu dan buta sehingga tidak bisa kembali.
  15. Mereka diumpakan orang yang ditimapa hujan lebat yang disertai kegelapan, petir, kilat. Dan mereka menutup telinga dari bunyi petir karena takut mati. Bila ada kilat mereka berjalan dan bila gelap mereka berhenti.

Ganjaran bagi mereka adalah : azab yang pedih (azab didunia dan neraka)

Dari tiga golongan yang sudah diinformasikan Allah tersebut, maka sebagai orang beriman hendaknya kita menentukan sikap dan mengambil pelajaran:

  1. Informasi ini sebagai petunjuk dalam menyikapi berbagai aspek kehidupan, misal dalam hal informasi, teknologi, ekonomi, sosial, dan budaya, dan pendididikan. Bagaimana pendapat Anda kalau informasi ekonomi, budaya dan pendidikan dikuasai oleh golongan ke-2 dan ke-3? Apakah ajaran Allah bisa terealisasi? Oleh karena itu, orang beriman perlu membangun sesuai dengan aturan agama kita.
  2. Hendaklah kita menjadi golongan pertama, yaitu orang yang yakin menjadikan al-Quran sebagai petunjuk hidup di dunia ini karena dengan itu kita menjadi orang yang bertakwa dan akan menjadi orang beruntung di dunia dan di akhirat.
  3. Kita berkewajiban terhadap diri kita, keluarga kita, anak didik kita, masyarakat kita menyampai dakwah Islam supaya semua menjadi orang beruntung di dunia dan di akhirat dan selamat dari azab Allah.
  4. Bila berinteraksi dan memilih untuk berteman atau berkerjasama tentulah kita tidak menyamaratakan orang. Kita perlu mempelajari mereka dari indikator yang sudah disampaikan Allah itu sehingga kita bisa mengenali dari mana mereka dan golongan apa mereka. Supaya kita dapat adil dalam berbuat dan tidak zalim sesuai dengan ajaran agama Islam.
  5. Kita harus lebih waspada dengan golongan tidak beriman. Dalam menyikapi golongan kafir dalam beribadah Allah telah menegaskan lakum dinukun waliyadin. Namun Allah juga memberi kita informasi dalam al-Quran bahwa, walam tardha angkal yahuda wanashara ila tatttali’a milatahum. Pada golongan ketiga, jika ada mereka membawa berita kita harus cek dan ricek supaya kita tidak terlanjur berbuat zalim pada sesama karena golongan ketiga itu suka lain dimulut lain di hati.
  6. Yang disampaikan Allah ini adalah benar dan janganlah kita ragu-ragu. Alhhqu mirabika falatakunaminalmumtarin.
    Harapan hendaklah sebagai orang yang beriman kita saling menguatkan dan bersatu serta berlomba-lomba dalam kebaikan. Utamakan memilih orang yang beriman dan jangan sampai karena manisnya bujukan musuh kita menzalimi saudara seiman kita. Allah mngatakan sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.

Kita memohon kepada Allah semoga menuntun hati dan akal kita untuk menjadi orang bertaqwa dan kita berlindung kepada-Nya dari kekafiran dan kemunafikan.
Allahumma inna asluka huda wataqwa wa jalna minal muslimin wajangalna muttaqin. Alaahumma amiin.
Faktabiru ya ulil abshar langal lakum turhamuun.

—————————–Duduk baca surah al-ikhlas

Khutbah ke-2
Alhamdulillaahillazi arsala rasuulahu bilhuda wadinil haq, liyazhirahu ‘aladini kulihii wakafabillaahi syahida. Ashaduan la ilahailallaah wahdahulaa syariikalahu. Wa ashaduan namuhammadan ‘abduhu warsuluhu laanabiya ba’dah. Allahumma shalli ‘ala muhammad wa’ala alihi wa shahbihi wa man tabingahu ila yaumiidin. Ama ba’du.
Ushikum wa iyaaya bitaqwallah fakad fazal muttaquun.
Ya ayyuhalazii naaamanu ittaqullaaha hakkatukatihi wala tamuutunna illa wa antum muslimuun.
Qalallahu fil quranil karim, a’uzubillahi minassyaithonirjaim. (baca QS 2:21).
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

Inallaha wa malaaikatihu yushallu nan ‘alan nabii, ya aiyuhalazii na aamanu shalluu ‘alaihii wasalimutalimaa. Allaahumma shali wasalim ‘ala saidinaa muhamdin wa aliihi washahbihi ajmangiin, amiin ya rabbal ngalamin. Allahumma fir lilmukminina wal mukminat, walmuslimimina wal muslimat al ahya imin umwal amwat. Rabna fir lana waliikhwaninalazi na sabaqu bil iman wala tajngal fi qulu bina gilalizazi na amanu. Rabana inaka raufurrahiim. Rabana latuakhizna….
Rabana atina….
‘ibadallah, innallaaha yakmuruu bilngadli walihsaani waiitaaa izilqurba wayanha anil fahza iwal munkar la’allakum tazakarun. Walazikrullahi akbar. Astagfirullahi wa lakum. Aqimis shalah…

Exit mobile version