Tas rajut saat ini memiliki model yang sangat beragam dan bervariasi. Anda tidak perlu membuat tas rajut sendiri bila sibuk dengan waktu karena urusan keluarga atau kantor. Cukup melihat produk di toko online atau workshop, disana banyak pilihan sesuai selera anda.
Tapi bila kita kelompokkan model-model tas rajut tersebut dibagi kedalam dua kelompok saja, yaitu tas rajut murni dan tas rajut campuran. Tas rajut murni yaitu dari 100% tas rajut, lebih dari 90% bahannya dari rajutan, sedangkan sisanya adalah aksesoris.
Tas rajut campuran lebih diutamakan untuk konsumen bisnis, dimana desainnya cenderung mengikuti tas umum atau tas branded yang tersedia dipasar. Dasarnya hanya mengganti bahan saja, misal dari awal bahan kulit menjadi benang rajutan. Produsen untuk tas rajut seperti ini, sejenis home industri atau UKM dengan sekala lebih besar. Jenis tas rajut campuran banyak bertebaran di toko online dunia maya dan sebagian dikelola dengan manajemen usaha yang sudah cukup baik.
Tetapi pangsa pasar yang belum terjamah secara maksimal adalah tas rajut murni. Hal ini dikarenakan rumitnya proses pembuatan tas rajut yang cenderung menggunakan ukuran yang harus pas mengikuti model, sulit mencari tenaga profesional dan rumitnya proses finishing.
Pangsa tas rajut murni memang sangat menggiurkan dari sisi harga penjualan. Marjin lebih besar tetapi sulit untuk mengatur stok. Apalagi dengan harga buruh Indonesia yang selalu menuntut Upah sesuai UMR terutama untuk kota dengan UMR yang tinggi. Target produksi pengrajin tidak seimbang dengan upah yang harus dibayar dengan UMR.