Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Pada kesempatan mulia ini mari kita terus meningkatkan dan meneguhkan ketakwaan kita pada Allah SWT. Takwa inilah yang akan membedakan kemuliaan seseorang di sisi Allah SWT dibandingkan dengan orang lain. Sebagaimana ditegaskan dalam QS Al Hujurat ayat 13:
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dalam setiap aktivitas kehidupan, manusia selalu membutuhkan orang lain. Oleh karenanya, diperlukan kehidupan yang harmonis dengan saling membantu dan memudahkan urusan orang lain. Ketika kita bisa menjadi jiwa yang baik dan mampu memberi jalan kemudahan bagi kesulitan orang lain, maka Allah pun akan memberikan balasan berupa kemudahan pada kesulitan yang kita hadapi baik di dunia maupun di akhirat. Seperti ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.”
Oleh karena itu, mari hindari berprilaku buruk dengan mempersulit orang lain melalui berbagai macam alasan yang direkayasa sedemikian rupa. Apalagi kita memanfaatkan kesulitan yang dihadapi orang lain untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri, terlebih hal itu melanggar ketentuan dan syariat yang telah ditetapkan oleh agama. Mari berikan hak-hak yang memang itu menjadi milik orang lain dengan menjauhi sikap senang mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak kita. Selayaknya, kita harus menjadi orang-orang yang mampu memberi manfaat pada orang lain, bukan orang yang memanfaatkan orang lain untuk kepentingan kita. Nabi Muhammad SAW bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama.”
Terkait dengan saling menolong ini, Allah SWT telah mengingatkan kepada kita untuk saling membantu hanya dalam hal kebaikan dan bisa meningkatkan ketakwaan kita pada Allah SWT. Kita dilarang untuk saling membantu dalam hal keburukan dan kejahatan seperti manipulasi dan konspirasi yang menghantarkan kita kepada dosa. Oleh karenanya, ketika ada orang lain yang memiliki keperluan dengan kita, maka bantulah dengan tidak menyulitkannya dan gunakan cara-cara yang baik. Mari budayakan membantu masalah yang dihadapi orang lain dengan prinsip: “Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit”. Jangan sebaliknya yakni: “Kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah”.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Kesulitan dan masalah dalam kehidupan di dunia ini merupakan sunnatullah yang bakal dihadapi setiap orang. Masalah yang kita hadapi tak boleh mematahkan semangat hidup kita. Allah SWT telah menegaskan bahwa Ia tidak akan memberikan beban berat pada manusia, kecuali manusia itu bisa menyelesaikannya. Dengan menyelesaikan masalah yang dihadapi, kita akan menemukan pelajaran atau hikmah yang bisa kita gunakan untuk menghadapi masalah-masalah yang pasti akan kita temui di masa depan. Janganlah lari dari masalah karena bisa jadi kita akan menghadapi masalah yang lebih besar lagi. Mari kita berikhtiar menyelesaikan masalah dan selanjutnya bertawakkal pada Allah SWT. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk tidak terbebani oleh masalah yang kita hadapi, namun kita diberi cara untuk menyelesaikan masalah itu.
Allah SWT telah memberikan penegasan dalam Al-Qur’an surat Al-Insyirah ayat 5-6:
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Mari kita amalkan doa Nabi yang termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas r.a:
عن أنس بن مالك قال : كان النبي صلى الله عليه وسلّم يقول : اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ, والعَجْزِ وَاْلكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وضَلْعِ الدَّينِ, وغَلَبةِ الرِّجَال.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat gelisah (pesimis), sedih, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang, dan keganasan orang lain.”
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat kali ini, semoga kita diberikan kekuatan untuk menjadi orang baik yang senantiasa suka membantu orang lain. Dan semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat menghadapi berbagai masalah yang kita hadapi dalam kehidupan di dunia ini. Mudah-mudahan bermanfaat. Amin
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . اللَّهُمَّ إِنِّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَ مِن سَيِّئِ الأَسْقَامِ. إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
(Oleh: H. Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung)