Lompat ke konten

Kajian Surat al Qadr

Al Qadr :
Inna anzalnahu fi lalilatil qadr (1), wa ma adrakama lailatul qadr (2), lailatul qadri khairum min alfi syahr (3), tanazzalul malaikatu war ruhu fiha bi-idzni robbihim min kulli amrin salam (4), salamun hiya hatta mathla’il fajr (5)

Waktunya malam – 10 malam yg ganjil dan genab :

Ad Dukkan :
Ha Mim (1) Walkitabin mubin (2) Inna anzalnahu fi lailatin mubarakatin inna kunna mundzirin (3) Fiha yufraqu kullu amrin hakim (4) Amrin min ‘indina. – Inna kunna mursalin (5) – rahmatan min robbika. – Innahu huwas sami’ul ’alim (6)

Al Fajr :
Wal fajr (1) wa layalin ‘asyr (2) wasy syaf’i wal watr (3) wal laili idza yasr (4) hal fi dzalika qasamun lidzil hijr (5)

Waktunya pada bulan romadhon : Syahru ramadhanal ladzi unzila fihil qur-ana (2-185)

Malaikat :
Ma nunazzilu malaikatu illa bil haq (Al Hijr 8)
Yunazzilul malaikatu bir ruhi min amrihi (An Nahl 2)
Qul nazzalahu ruhul qudusu min robbika bil haqqi (An Nahl 102)
Anzalahu bi’ilmihi walmalaikatu yasyhaduna (An Nisa 166)
Nazala bihir ruhul amin (Syu’ara 193)

Bukan Syetan:
Asy Syu’ara: Dan Al Qur’an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan (210),
Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Qur’an itu, dan mereka pun tidak akan kuasa (211)
Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengar Al Qur’an itu. (212)

1000 : Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan (Al Baqarah 96)

Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu (Al Haj 47)

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (As Sajdh 5)

Sejahtera :
Az Zumar : Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya” (73)

Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki.” Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. (74)

Al Hijr : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (45)
(Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”. (46)
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (47)
Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (48)

Al Quran :

Bahasa Arab :
Inna anzalnahu qur-anan ‘arobiyyan la’allakum ta’lamun (Yusuf 2)
Wa kadzalika anzalnahu hukman ‘arobiyyan (Ara’du 37)
Wa kadzalika anzalnahu qur-anan ‘arobiyyan (Thaha 113)

Terjaga :
Inna nahnu nazzalna dzdzikro wa inna lahu lahafidun (Al Hijr 9)

Fungsi :
Sbg petunjuk (al huda), Pedoman (imama, al bashoir), sbg pembenar kitab sebelumnya (mushoddiq, alhaq), Pembeda yg benar & yg salah (alfurqan), Sbg yg bisa memberi kepahaman (alhikmah), Pelajaran (mau’idhah, darasah), Cahaya (nuron mubina), Penguji (muhaiminan), Jalan terang (minhajan) Peringatan (An-nadziro, adz dzikro), Hujjah (Al bayyinah), Peraturan/ Hukum/ Hakim (Al Hukmu, Asy-Syir’atan), Rahmat, Obat (Syifa), Penolong (Safaat), Penjelas (Mufashol, Al Baligh), Penerang (bayan), 7 pasang / 7 yang diulang-ulang (sab’an minal matsani), Kabar gembira (Al Busyro), Peneguh/ Penguat (Ats-tsabit), Al penegak (Al aqwam), Pembanding/ Perumpamaan (Al matsal), Ancaman (Al Wa’id), Ucapan/ Cerita yg benar (Al qaulu/ Al Hadits), Cahaya (An Nur), Bacaan mulia (al quranul karim)

I’tikaf : Tsumma atimmu shiyama ilal laili wa laa tubasysyiruhunna wa antum ‘akifuuna fil masjid (al baqarah 187)

Takbir : Wa litukabbirullaha ‘ala ma hadakum wa la’allakum tasykurun (Al baqarah 185; Al Hajj 37 – lan yanalallahu luhumuuha wa laa dimauha wa lakin yanalaluhut taqwa minkum kadzalika sakhkharaha lakum litukabbirullaha ‘ala ma hadakum wa basysyiril muhsinin)

Hari Raya :
Isa putra Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama” (Al Maidah 114)

Berkata Musa: “Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik”. (Thaha 59)

Sumber:drtono.wordpress.com/2009/09/14/kajian-surat-al-qadr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.